Tips Menjalani Hidup di Era Krisis Ekonomi 2023

Tips Menjalani Hidup di Era Krisis Ekonomi 2023

Tidak tepat istilah "bertahan hidup" walaupun di era krisis dan yang tepat " menjalani/menikmati hidup." Sejak tahun 2019 Indonesia mengalami krisis ekonomi, inflasi dan PHK puncaknya tahun 2021 terjadi hingga kini tahun 2023. Hidup susah di mana-mana, banyak pengusaha bangkrut, harga barang yang naik mahal terus tak terkendali. Kesenjangan sosial ekonomi, kejahatan pencurian dan ketidakstabilan politik negara yang cukup meresahkan masyarakat luas. Walau demikian hidup harus berjalan, kita harus berjuang menjalani dan menikmati di era krisis yang sudah beberapa kali di alami sejak tahun 60an, 98, sekarang (2020-2023) dan akan datang. Terasa berat memang menjalani hidup di era krisis apalagi punya anggota keluarga banyak, tinggal di kota besar, pekerjaan yang tidak menentu. Jangankan di kota, di desa-desa saja hidup terasa susah. Tapi selalu ada cara untuk menyikapi masa-masa suram kesusahan ekonomi. Kita harus kembali memperkuat ingatan dan keyakinan bahwa Tuhan itu Maha Kaya. Melalui berdoa dan berusaha pasti bisa melewati masa yang sulit tersebut. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan.

1. Makan Sayur dan Buah Yang Banyak
Kian hari harga beras dan sembako lainnya mahal tak terkendali. Ini jadi hal yang menyusahkan kehidupan masyarakat karena merupakan kebutuhan dasar yang tak bisa ditunda. Bukan hanya "beras" umbi-umbian juga mengalami kenaikan harga. Oleh itu walaupun umbi-umbian dan sagu yang jadi pengganti alternatif beras belumlah cukup. Dengan mengkonsumsi menu banyak sayuran dan buah-buahan akan menghemat beras dan tentu merupakan menu sehat yang sudah terbukti menghindari seseorang dari kanker serta berbagai penyakit (dikutip dari buku cara sehat Menggagalkan 39 Penyakit; Dr. Handrawan Nadesul). Harga sayuran dan buah masih sangat terjangkau di perkotaan dan pedesaan. Hindari mengkonsumsi daging-dagingan yang harganya tentu mahal, juga jika dikonsumsi berlebihan akan mencetuskan penyakit. Bayangkan jika kita sakit di masa-masa krisis, begitu sulit untuk biaya berobat saja terlebih untuk makan. Oleh karena itu menu sayuran dan buah yang lebih banyak dikonsumsi jauh lebih hemat dan menyehatkan.

2. Berkebun di Pekarangan
Konsep farming urban sangat cocok di perkotaan yaitu bertanam sayuran hidroponik di pekarangan rumah. Kalau di pedesaan masih luas lahan untuk berkebun jadi tak perlu hidroponik. Memanfaatkan pekarangan untuk bertanam merupakan upaya yang tepat menghemat belanja sayuran dan memudahkan kebutuhan. Tidak perlu repot ke pasar belanja sayuran, cukup petik di pekarangan dengan gratis. Jika banyak panen sayuran bisa dijual untuk menambah pemasukan biaya hidup untuk kebutuhan lain.

3. Kurangi Ngemil Ngemall

Kebiasaan ngemil dan NgeMall ini dikurangi karena sangat menguras keuangan. Terkadang biaya ngemil dan ngemall jauh lebih besar daripada biaya kebutuhan sehari-hari di rumah. Menikmati jajanan di pinggir jalan terkadang terkesan pemborosan, apalagi menikmati diskonan di mall jauh lebih boros. Untuk sekarang makan saja apa yang ada di rumah tanpa harus menuruti selera tinggi. Demi menjaga kesediaan tabungan keluarga yang utuh tanpa terkuras habis saat-saat krisis.

4. Kurangi ekspektasi
Kurangi beli hal yang tidak penting hanya untuk kesenangan, apalagi ingin ini itu. Fokus saja menjalani kehidupan dengan sederhana tak perlu ikut-ikut tetangga dan tren. Kita tidak tahu kapan krisis berakhir dan selalu waspada kemungkinan terburuk yang akan terjadi seperti kerusuhan, bencana alam,  kelaparan, sakit, dll yang butuh biaya dan tenaga extra di era krisis. Jika pekerjaan sudah mapan siapkan dana darurat untuk masa depan, lebih baik tidak mengandalkan satu sumber penghasilan saja, tapi carilah tambahan. Jangan sampai selera tinggi terus, tapi ekonomi paceklik, bunuh diri namanya.


Author/Editor: Adiansyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uang Mengejar Kita

5 Dampak Negatif Kebiasaan Berhutang

Tips Agar Charger Hp Awet