Tips Belanja Hemat Untuk satu mingguan dan satu Bulanan


Tips Belanja Hemat Untuk satu mingguan dan satu Bulanan

Berbelanja yang tidak teratur bisa dikategorikan gaya hidup konsumtif. Tentu berdampak pada pengeluaran keuangan yang membengkak setiap saat. Terkadang dirasa uang berapapun tidak mencukupi kebutuhan, padahal gaya hidup kita yang konsumtif akibat tidak bisa mengatur keuangan dan cara berbelanja yang hemat. Misalnya berbelanja untuk kebutuhan satu mingguan dan satu bulanan ke depan jauh lebih hemat daripada belanja tiap hari. Apalagi kita cuma mengandalkan gaji bulanan berbeda dengan yang memiliki penghasilan harian.


1. Catat Kebutuhan#
Catat semua kebutuhan untuk jangka waktu satu mingguan dan satu bulan ke depan. Misalnya sabun cuci, odol, minyak goreng, gas, beras, jajanan anak dan lainnya yang dirasa cukup untuk waktu lama habis untuk dipersiapkan dibeli. Kalau cuma berdua dengan istri kebutuhan akan beda jika sudah punya anak. Ketika sudah tercatat, barulah berbelanja sehingga keuangan akan fleksibel dan waktu juga teratur. Mencatat kebutuhan bukan hanya menghemat uang, tapi juga waktu. Jika semua barang kebutuhan sudah tersedia di rumah tidak lagi buang-buang waktu dan energi ke pusat perbelanjaan atau ke pasar untuk tiap hari ngantri. Tapi kadang  ada saja kebutuhan mendadak yang lain untuk diharuskan belanja lagi tanpa antisipasi.

2. Belanja di grosiran#
Jika ingin belanja kebutuhan dalam jumlah banyak carilah toko grosir setempat. Selain harga yang murah tentu menghemat serta tersedia lengkap yang diperlukan. Seperti minuman, makanan karton dan beras. Jangan belanja di eceran. Toko grosir akan memberikan diskon jika pembelian banyak. Toko grosir juga banyak tersedia di tiap daerah.

3. Kreatif dalam mengolah sesuatu#
Makanan merupakan biaya paling besar dalam kehidupan sehari-hari. Perlunya diperhatikan berhemat dalam pengelolaan dan pengeluaran soal makanan. Misalnya jangan sering ngemil di luar, tidak boleh buang nasi dingin dan basi. Bila nasi telah basi bisa diolah jadi keripik. Kebutuhan lain yang tidak terlalu mendesak harus ditunda seperti tidak mengganti sepatu yang masih layak pakai, baju layak pakai, penggunaan pakaian bekas sebagai taplak kaki, dll. Benar-benar memanfaatkan apa yang telah ada.

4. Simpan di Tempat Aman#
Stok makanan tidak boleh diumbar di dalam rumah, tetapi disimpan di tempat yang aman terhindar dari jangkauan orang lain. Bukan untuk belajar pelit, tapi tidak sepantasnya tamu harus melihat apa yang dibelanja sehingga tidak ada niatan membebani kita. Karena kadang ada tamu yang tahu aturan dan malu, ada juga yang tidak tahu malu. Kita juga harus melayani tamu sekedarnya sesuai kemampuan keuangan. Jangan sampai tamu biasa diberi jamuan layaknya sultan padahal kita tak mampu. Tidak boleh ada yang mengganggu rencana yang telah disepakati dibuat untuk memperbaiki pengelolaan keuangan pribadi demi kehidupan jangka panjang. Apa pun alasannya tamu tetap tamu, hemat tetap hemat, aturan tetap aturan. Tak boleh dicampur aduk.

5. Simpan Nota Belanjaan#
Setelah berbelanja simpan nota atau resi belanja untuk mengetahui kalkulasi harga barang berikutnya. Sehingga bisa mengetahui kenaikan harga, diskonan untuk belanja selanjutnya. Dengan nota tsb bisa dicocokkan kemampuan belanja untuk satu mingguan dan satu bulanan serta gambaran harga yang tertera tidak membuat kita lelah menebak dan bertanya harga. Nota tersebut dikumpulkan dan disimpan juga sewaktu-waktu bisa iseng-iseng dilihat jumlah belanja kebutuhan apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

Author/Editor: Adiansyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uang Mengejar Kita

5 Dampak Negatif Kebiasaan Berhutang

Tips Agar Charger Hp Awet